Sebagai ibu rumah tangga full
ataupun ibu rumah tangga plus wanita karier,pastinya kita pernah dong dan
bahkan sering menemani putra putri kita dalam belajar di rumah.
Nah,begitupun dengan aku,menemani
putri ku belajar setiap hari sudah menjadi rutinitas yang tak bisa
ditinggalkan,karena memang putriku itu hanya mau belajar dengan mama nya.
Menemaninya belajar setiap hari
membuatku harus melek mata,berpikir kembali dan mengulang pelajaran pelajaran
yang dulu pernah aku terima. Putriku sekarang baru menginjak kelas satu
SD,otomatis aku harus membuka ingatanku ke beberapa puluh tahun yang lalu saat
aku duduk di bangku kelas satu SD. Namun tentunya karena perkembangan zaman
dengan segala tuntutannya membuat kurikulum pelajaran sekarang dengan kurikulum
pelajaran beberapa puluh tahun yang lalu saat aku sd,banyak yang berubah bergeser
ke arah depan.
Dulu sewaktu kelas satu baru
diajarin cara nulis huruf,sekarang sd kelas satu sudah harus bisa membaca
menulis dan menghitung. Akan tetapi si anak ternyata mampu unuk menghadapi
tantangan tantangan yang diberikan dari gurunya di sekolah,yang kadang aku suka
berpikir,kenapa dulu tidak ya?
Ok,kita simpan dulu pertanyaan
itu,yang mau aku ulas disini adalah tentang bagaimana menjadi guru yang dapat
dituruti oleh anak kita selayaknya dia menuruti gurunya di sekolah?. Karena ada
sebagian anak yang suka ngeyel ketika diajari mama nya pelajaran sekolah.
Nah,disisni aku mau share pengalamanku tentang bagaimana cara mengajari putriku
sehingga dia mau nerima pelajaran dari 'guru' nya di rumah.
link image ada disini |
- Jangan Terlihat Bodoh
Mendengar kata bodoh kayaknya sadis
banget ya? Sebenarnya bukannya kita orang tua nya yang bodoh,tapi karena kita
lupa dengan pelajaran yang dulu,membuat kita terlihat tidak menguasai pelajaran
tersebut,dan itu membuat si anak tidak percaya pada kita. Kesannya kita tidak
bisa dan tidak pintar. Sebisa mungkin kita sembunyikan hal itu.
- Kuasai Materi
Sebelum kita menemani putra
putri belajar,kita buka buka dulu buku pelajarannya. Apa saja yang telah
dia pelajari,kemudian kita mempelajarinya dan kuasai materinya.Apalagi jika
putra putri nya sudah di kelas 4 ke atas ( kecuali untuk orang tua yang memang
seorang guru, atau memang sudah pintar dan menguasai semua materi pelajaran
sekolah ). Karena itu adalah modal utama kita.
- Memerankan Karakter Guru
Dalam hal ini sering aku lakukan
ketika menemani putriku belajar. Dengan sikap tegas dan sedikit hukuman ketika
dia mulai malas mengikuti arahan kita. Tentunya hukumannya juga yang mendidik
ya,misalkan dengan menyuruhnya mengucapkan hapalan ayat ayat pendek,atau yang
lain nya menurut versi masing masing orang tua.
- Menciptakan Suasana Yang Menyenangkan
Karena jika hati putra putri kita
senang ,otomatis semangat belajarnya juga muncul. Misalnya dengan bermain tebak
tebakan atau apa saja yang bisa membuat si anak senang.
Itulah sedikit pengalamanku tentang
menjadi guru dirumah. Pastinya jauh dari kata sempurna ,sebagai orang tua aku
juga harus banyak belajar lagi. Dan setiap orang tua punya cara tersendiri agar
anak nya nurut dan mau untuk di temani belajarnya.
2 komentar:
Asyik ya Mak kalo anak bisa diajak "bermain guru-murid" seperti ini :)
Makasih dah follow ya Mak. Udah saya folbek :)
ya...alhamdulillah,cara seperti ini lumayan efektif buat putri saya... :)
masama....... :)
Posting Komentar